Minggu, 29 Desember 2013

Taksonomi Bloom


Pengaruh Kemampuan Kognitif Terhadap Kinerja Pelayanan Nasabah Pada Karyawan Bank

by. Ridho Hudayana, S.Psi

1.       Pengaruh Kemampuan Kognitif Terhadap Kinerja Pelayanan Nasabah Pada Karyawan Bank
2.       Ada Hubungan Antara Kemampuan Kognitif Terhadap Kinerja Karyawan Dalam Melayani Nasabah
3.                                                         Statistics


Kinerja
Kognitif
N
Valid
21
21
Missing
2
2
Mean
6,9524
74,6190
Std. Error of Mean
,37465
3,28958
Median
7,0000
76,0000
Mode
8,00
76,00
Std. Deviation
1,71686
15,07473
Variance
2,948
227,248
Skewness
-,574
-,444
Std. Error of Skewness
,501
,501
Kurtosis
-,895
-,822
Std. Error of Kurtosis
,972
,972
Range
5,00
53,00
Minimum
4,00
46,00
Maximum
9,00
99,00
Sum
146,00
1567,00


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
 


Kinerja
N
21
Normal Parameters(a,b)
Mean
6,9524
Std. Deviation
1,71686
Most Extreme Differences
Absolute
,205
Positive
,117
Negative
-,205
Kolmogorov-Smirnov Z
,941
Asymp. Sig. (2-tailed)
,339
5.      








a  Test distribution is Normal.
b  Calculated from data.

6.   Berdasarkan hasil dari uji hipotesis yang menghasilkan korelasi yang signifikan antaravariabel  Y dan X        
                                                  Correlations



Kognitif
Kinerja
Kognitif
Pearson Correlation
1
,855(**)
Sig. (2-tailed)

,000
N
21
21
Kinerja
Pearson Correlation
,855(**)
1
Sig. (2-tailed)
,000

N
21
21
**  Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

7.     Kemampuan kognitif seorang karyawan dari Bank yangtugasnya melayani memerlukan kemampuan   kognitif yang baik dan kemudian akan menentukan pelayanan yangbaik pula pada nasabah sebagai penilaian kinerja karyawan.
8.     Ada hubungan yang baik antara kkemampuan kognitif dengan kinerja karyawan bank dalam melayani nasabah bank.

Kamis, 26 Desember 2013

Tubuh Anda Adalah Dokter Yang Terbaik


Ketika ilmu kedokteran semakin canggih, jumlah rumah sakit dan dokter semakin banyak, industri farmasi pun semakin berkembang, tetapi mengapa justru daya tahan tubuh manusianya semakin rendah dan orang sehat semakin langka.
Masyarakat umum masih menganggap bahwa sehat itu identik dengan "obat dan dokter". Kondisi ini diperparah oleh banyaknya iklan obat-obatan yang memberikan informasi keliru, bahkan cenderung merusak pola pikir masyarakat tentang makna sehat yang sesungguhnya.

Hadirilah!.... Bedah 100 Buku Hebat, yang kali ini berjudul Tubuh Anda Adalah Dokter Yang Terbaik, Ayo.. Siapkan diri anda untuk Menjadi Lebih Sehat dan Lebih Fit setiap hari, denga mengetahui kalau Tubuh Andalah sebenarnya dokter yang membuat anda Sehat, InsyaALLAH

Pembedah Buku
Parliani, S.ST., adalah salah seorang penggiat Belajar Jenius dan sekaligus sebagai Aktivis Indonesia Jenius di Kalimantan Barat, dalam kegiatan kesehariannya, Sebagai tenaga pengajar atau Dosen di Sekolah Tinggi Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Pelaksanaan Bedah Buku :Ahad, 29 Desember 2013
15.30-17.00 wib
Tempat Sang Bintang School ClassJl. Sulawesi No. 57 Pontianak
Cara Daftar via SMS/BBM: daftarBB100BHNamaAlamatprofesi
Kirim ke:0896-9370-6016 / 7463E676(pinBB)
GRATIS UNTUK 20 PENDAFTAR PERTAMA...

Jumat, 20 Desember 2013

Bimbingan Konseling Islam

Insan Kamil Menurut Murtadha Muthahhari Dalam Hubungannya Dengan Kesehatan Mental (Analisis Bimbingan Dan Konseling Islam)

 Oleh: Sugi Hartono (1199046)

Berbicara tentang insan kamil tidak bisa dipisahkan dengan keadaan dewasa ini yaitu tentang kesehatan mental manusia. Dalam sebuah laporan hasil studi yang dimuat di majalah American Journal of Psychiatry and Archives of General Psyichiatry, menunjukkan, sebagian besar responden menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara komitmen agama dan kesehatan mental. Sebagian besar responden menyatakan persetujuannya bahwa keimanan agama adalah hal yang terpenting dalam mempengaruhi kehidupan mereka. Dalam perspektif Murtadha Muthhahari, Insan Kamil adalah manusia teladan atau manusia ideal.

Yang menjadi masalah dari skripsi ini ialah bagaimana insan kamil Murtadha Muthahhari dalam perspektif bimbingan konseling Islam. Dalam metode penelitian ini, sebagai sumber primernya, karya-karya ilmiah yang disusun Murtadha Muthahhari terutama karya ilmiah beliau berjudul The Perpect Man; Keadilan Ilahi, Konsep Takdir; Manusia dan Alam Semesta; Filsafat Dalam Perspektif Manusia, Insane Kamil yang berhubungan dengan dakwah. Sedangkan data sekunder digunakan kepustakaan lainnya yang relevan dengan judul di atas. Sebagai metode pengumpulan data digunakan teknik liberary risearch. Sedangkan metode analisis data menggunakan: metode inferensial.

Hasil dan pembahasan: Konsep Murtadha Muthahhari tentang Insan Kamil. Menurut Murtadha Muthahhari, insan kamil (manusia sempurna) itu adalah manusia teladan, unggul, luhur pada semua nilai-nilai insani dan selalu menang di medan-medan tempur kemanusiaan. Di samping itu manusia tersebut seluruh nilai insaninya berkembang secara seimbang dan stabil serta tidak satupun dari nilai-nilai yang berkembang itu tidak selaras dengan nilai-nilai yang lain. Dengan demikian menurut Murtadha Muthahhari manusia yang kamil memiliki jiwa dan mental yang sehat yaitu yang seluruh nilai insaninya berkembang secara seimbang dan stabil dan berkembang sesuai dengan nilai-nilai yang lain.


Relevansi konsep insan kamil Murtadha Muthahhari dengan kesehatan mental ditinjau dari Bimbingan Konseling Islam dapat dijelaskan dengan kenyataan bahwa konsep insan kamil yang ditawarkan Murtadha Muthahhari bertujuan untuk melahirkan manusia yang sehat jasmani dan rohani agar dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Hal ini sejalan dengan tujuan bimbingan dan konseling Islam yaitu membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Selain dari itu, konsep Murtadha Muthahhari relevan dengan fungsi bimbingan dan konseling Islam yang bersifat preventif, kuratif atau korektif, preservative, dan developmental atau pengembangan.

Kamis, 19 Desember 2013

Jika Anda Ingin Berubah


Hadirilah!.... Bedah 100 Buku Hebat, yang kali ini berjudul, Jika Anda Mau Berubah, Ayo.. Siapkan diri anda untuk berubah dan merubah arah hidup anda di tahun 2014 yang akan segera hadir!

Pelaksanaan Bedah Buku :Ahad, 22 Desember 2013
15.30-17.00 wib
Tempat Sang Bintang School ClassJl. Sulawesi No. 57 Pontianak
Cara Daftar via SMS/BBM: daftarBB100BHNamaAlamatprofesi
Kirim ke:0896-9370-6016 / 7463E676(pinBB)
GRATIS UNTUK 20 PENDAFTAR PERTAMA...
Buruaaaannn DAFTAR....


Kamis, 12 Desember 2013

Emergency for Islamic Parenting

Fakta Pengasuhan Anak yang Terlarang!

Hasil Seminar tanggal 30 Oktober 2013
di kemang village, Jakarta
By Elly Risman, M.Psi (Yayasan Buah
Hati)
Di share dari teman yang ikut di Jakarta. Panjang tapi sangat menarik buat orang tua agar aware
Seminar dibuka dengan layarpresentasi yang menayangkan contoh sms anak sekarang, dengan huruf
biasa tapi dibuat secara ALAY, tapi dibuat sedemikian rupa, sehingga kami, seluruh orang tua yang ada di ruangan seminar, tidak ada yang bisa membaca sms apakah itu?Apa maksud
sms tsb?
Alaaahh…sms alay kan bisa dibaca. meski bikin mata dan otak kerja keras dulu buat tau maksudnya?
NO! Totally, ga ada satupun yang bisa baca sms tsb.
Dan, Taaaraa…..ternyata selain denga huruf alay, sms tsb, dibacanya harus dengan posisi HP terbalik (bagian atas HP menjadi bagian bawah)! Can u imagine thattt????
DAN isinya adalah:
” Hi, sayang, aku kangen nih. Udah lama kita GA ML, Yuk, mumpung bonyok lagi pergi, yuk kita ketemuan…dsb .”
(sori saya agak lupa persisnya namun isinya kurang lebih spt itu – ML=Making Love=berhub SEX)
Seisi ruangan seminar lgs heboh. 
Note dr pembicara: SMS sayang2an anak sekarang udah bukan i love u/I miss u, tapi udah soal LAMA GA ML…Demmm…Ihikksss dari awal seminar, mata saya udah melotot lebaarr!

Rabu, 11 Desember 2013

Tuhan, Inilah Proposal Hidupku


Hadirilah!.... Bedah 100 Buku Hebat, yang kali ini berjudul Tuhan, Inilah Proposal Hidupku, karangan Jamil Azzaini, Ayo.. Siapkan Proposal Hidupmu untuk tahun 2014 dengan kesuksesan dan kemuliaan!

Pelaksanaan Bedah Buku :Ahad, 15 Desember 2013
15.30-17.00 wib
Tempat Sang Bintang School ClassJl. Sulawesi No. 57 Pontianak
Cara Daftar via SMS/BBM: daftarBB100BHNamaAlamatprofesi
Kirim ke:0896-9370-6016 / 7463E676(pinBB)
GRATIS UNTUK 20 PENDAFTAR PERTAMA...
Buruaaaannn DAFTAR....

Rabu, 04 Desember 2013

Seminar Buku DNA Sukses Mulia


Hadirilah!.... Bedah 100 Buku Hebat, yang kali ini berjudul DNA Sukses Mulia, karangan Jamil Azzaini dkk, 
Pelaksanaan Bedah Buku :Ahad, 8 Desember 2013
15.30-17.00 wib
Tempat Sang Bintang School ClassJl. Sulawesi No. 57 Pontianak
Cara Daftar via SMS/BBM: daftarBB100BHNamaAlamatprofesi
Kirim ke:0896-9370-6016 / 7463E676(pinBB)
GRATIS UNTUK 25 PENDAFTAR PERTAMA...
Buruaaaannn DAFTAR....

Senin, 25 November 2013

Terapi NLP untuk Perilaku Merokok

By. Ana Khoirurah, S.Psi
.
 Pengertian Perilaku

Pengertian perilaku menurut Sarwono adalah sesuatu yang dilakukan oleh individu satu dengan individu lain dan sesuatu itu bersifat nyata8. Sedangkan menurut Morgan perilaku tidak seperti pikiran atau perasaan, perilaku adalah sesuatu konkrit yang bisa diobservasi, direkam maupun dipelajari.

Walgito berpendapat, ia mendefinisikan perilaku dan aktivitas ke dalam pengertian yang luas, yaitu perilaku yang tampak (overt behavior) dan perilaku yang tidak tampak (innert behavior), demikian pula aktifitas-aktifitas tersebut disamping aktifitas motoris, juga termasuk aktifitas emosional dan kognitif.

Menurut Chaplin memberikan pengertian perilaku dalam 2 arti. Pertama, perilaku dalam arti luas didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dialami seseorang. Pengertian kedua, perilaku didefinisikan dalam arti sempit yaitu segala sesuatu yang mencakup reaksi yang dapat diamati.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian perilaku di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah semua hal yang dilakukan individu yang melibatkan aspek kognitif, afektif dan matorik, yang bisa diobservasi (dilihat secara nyata) sehingga bisa dipelajari.

Perilaku Merokok Manusia adalah makhluk yang sangat dinamis. Ada banyak perilaku manusia yang bisa diamati, diobservasi dan diprediksi. Salah satunya adalah perilaku merokok. Berikut ini beberapa pendapat tentang pengertian perilaku merokok dari beberapa tokoh.

Menurut Purwadarminta mendefinisikan perilaku merokok sebagai aktifitas menghisap rokok, sedangkan rokok sendiri adalah gulungan tembakau yang berbalut dengan nipah atau kertas.

Pendapat lain dari Amstrong, mengatakan bahwa perilaku merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh dan menghembuskannya kembali keluar.

Levi telah menyampaikan pendapatnya tentang perilaku merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang berupa membakar dan menghisap rokok serta dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya.

Sari menyebutkan bahwa perilaku merokok adalah aktivitas menghisap atau menghirup asap rokok dengan menggunakan pipa atau rokok

Menurut Ogawa dahulu perilaku merokok disebut sebagai suatu kebiasaan atau ketagihan, tetapi dewasa ini merokok disebut sebagai tobacco dependency atau ketergantungan tembakau. Tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai perilaku penggunaan tembakau yang menetap, biasanya lebih dari setengah bungkus rokok perhari, dengan adanya tambahan distres yang disebabkan oleh kebutuhan akan tembakau secara berulang-ulang.

Definisi yang disampaikan oleh Komalasari dan Alvin tentang Perilaku merokok adalah sebagai aktivitas subjek yang berhubungan dengan perilaku merokoknya, yang diukur melalui intensitas merokok, waktu merokok, dan fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari.

 Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa perilaku merokok adalah aktivitas menghisap atau menghirup asap rokok (tembakau yang dibakar) dengan menggunakan pipa atau rokok yang dilakukan secara intensif dalam kehidupan sehari-hari.

Social Learning Theory dari Bandura dapat membantu dalam melakukan analisa terhadap berbagai kasus-kasus perilaku adiksi (ketergantungan) seperti merokok, alkohol dan ketergantungan obat. Cacatan sederhana tentang pemberian reward dan hukuman terhadap diri mereka merupakan suatu hal yang dapat menjelaskan tentang kenapa prilaku adiksi bertahan dan berlangsung secara terus menerus. 

Para perokok pemula biasanya akan merasakan kering dan rasa terbakar pada tenggorokan pada saat pertama kali menghisap rokok. Kenapa mereka merokok lagi? Jawaban dapat diketahui dengan menggunakan theory Social Learning Theory, dimana pembelajaran dilakukan melalui observasi oleh remaja terhadap orang tuanya, teman sebaya, gambaran tentang perokok di media televisi, dan perokok yang lain.

Secara umum adiksi terjadi akibat ketidakmampuan menahan akibat efek dari withdrawal sehingga memaksa mereka harus mengkonsumsi zat-zat adiktif tersebut. Dukungan sosial menjadi salah satu penyebab kenapa seseorang bisa mengalami adiksi. Pada remaja, kejadian adiksi lebih banyak diakibatkan oleh pengaruh kuat dari kelompok/teman sebaya.

Kelompok sosial menjadi kekuatan social yang dapat mempengaruhi kebiasaan merokok pada remaja. Gabungan faktor belajar observasi dan dan dukungan sosial merupakan factor yang paling berpengaruh terhadap kejadian merokok.

Perilaku merokok remaja merupakan hasil dari sebuah proses yang sangat kompleks yang telah terjadi sebelumnya, termasuk pada remaja. Proses itu bisa berupa observasi learning, seperti yang dijelaskan dalam paragraf sebelumnya bahwa remaja disini juga telah melakukan proses observasi learning terhadap lingkungannya. 

Mereka mengamati bagaimana perokok dilingkungan sekitarnya, kemudian timbul keinginan, dan keinginan itu semakin kuat karena dukungan secara sosial dan moral juga kuat.

Observation learning dapat dilakukan oleh remaja terhadap idola (artis),public figure, orang tua, guru, teman sebaya dan anggota masyarakat dewasa lainnya. Semakin banyak orang-orang yang merokok di sekeliling remaja, semakin besar kemungkinan remaja belajar dan mengimitasi perilaku merokok, sehingga angka kejadian merokok akan semakin meningkat. 

Media informasi seperti televisi, radio, spanduk, billboard dan umbul-umbul merupakan media yang memperkuat pembelajaran observasi yang dilakukan.remaja sehingga semakin meyakinkan remaja, sehingga menjadi penguatan bagi proses observasi. Berdasarkan teori Social Learning Bandura, bisa disimpulkan bahwa kontrol terhadap lingkungan remaja menjadi hal yang sangat penting, jika ingin mengontrol perilaku merokok pada remaja.

Tipe perilaku merokok 

Ada beberapa tokoh yang mengklasifikasikan perilaku merokok, diantaranya:
Menurut Smet ada tiga tipe perokok yang dapat diklasifikasikan menurut banyaknya rokok yang dihisap. Tiga tipe perokok tersebut adalah21 : 1. Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam sehari, 2. Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari. 3. Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari.

Tempat merokok juga mencerminkan pola perilaku merokok. Berdasarkan tempat-tempat dimana seseorang menghisap rokok, maka Mu‟tadin menggolongkan tipe perilaku merokok menjadi22 : 

1. Merokok di tempat-tempat umum / ruang publik a. Kelompok homogen (sama-sama perokok), secara bergerombol mereka menikmati kebiasaannya. Umumnya mereka masih menghargai orang lain, karena itu mereka menempatkan diri di smoking area. b. Kelompok yang heterogen (merokok ditengah orang-orang lain yang tidak merokok, anak kecil, orang jompo, orang sakit, dll). 

2. Merokok di tempat-tempat yang bersifat pribadi a. Kantor atau di kamar tidur pribadi. Perokok memilih tempat-tempat seperti ini yang sebagai tempat merokok digolongkan kepada individu yang kurang menjaga kebersihan diri, penuh rasa gelisah yang mencekam. b. Toilet. Perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang suka berfantasi.

Menurut Silvan & Tomkins ada empat tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theory, ke empat tipe tersebut adalah23: 1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif.
a. Pleasure relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.
b. Simulation to pick them up. Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.
c. Pleasure of handling the cigarette. Kenikmatan yang diperoleh dari memegang rokok.

2. Perilaku merokok yang dipengaruhi perasaan negatif.
Banyak orang yang merokok untuk mengurangi perasaan negatif dalam dirinya. Misalnya merokok bila marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.

3. Perilaku merokok yang adiktif.
Perokok yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang.

4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan.
Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena sudah menjadi kebiasaan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Remaja
Perilaku merokok merupakan perilaku yang berbahaya bagi kesehatan, tetapi masih banyak orang yang melakukannya. Bahkan orang mulai merokok ketika mereka masih remaja. Sejumlah studi menegaskan bahwa kebanyakan perokok mulai merokok antara umur 11 dan 13 tahun dan 85% sampai 95% sebelum umur 18 tahun.

Ada berbagai alasan yang dikemukakan oleh para ahli untuk menjawab mengapa seseorang merokok. Menurut Levy, setiap individu mempunyai kebiasaan merokok yang berbeda dan biasanya disesuaikan dengan tujuan mereka merokok. Pendapat tersebut didukung oleh Smet yang menyatakan bahwa seseorang merokok karena faktor-faktor sosio cultural seperti kebiasaan budaya, kelas sosial, gengsi, dan tingkat pendidikan.

Menurut Lewin, perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya, perilaku merokok selain disebabkan faktor-faktor dari dalam diri juga disebabkan faktor lingkungan. Laventhal mengatakan bahwa merokok tahap awal dilakukan dengan teman-teman (46%), seorang anggota keluarga bukan orang tua (23%) dan orang tua (14%). Hal ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Komasari dan Helmi yang mengatakan bahwa ada tiga faktor penyebab perilaku merokok pada remaja yaitu kepuasan psikologis, sikap permisif orang tua terhadap perilaku merokok remaja, dan pengaruh teman sebaya

tobe continue.. (1-16)



Minggu, 06 Oktober 2013

Kursus Bahasa Inggris Tercepat Di tahun 2013

“Sang Bintang School memperkenalkan kembali makna mengajar dengan hati, dan belajar dengan pikiran. Dua kalimat yang seakan hilang dari pendidikan kita. Sehingga belajar sering menjadi beban bagi guru dan ancaman bagi murid. Kita ingin generasi Thomas Alfa Edison dan Ibnu Sina kembali lahir. Generasi yang tak pernah kenyang dengan ilmu. Generasi yang tahu makna indahnya belajar”

Tak Perlu Mencatat, “menghafal” Serta Metode Menyenangkan
Program Kampoenk Jenius merupakan kombinasi kursus-training yangmenyenangkan, mudah dan dalam Kampoenk Jenius Bahasa Inggris 6 Minggu Bisa! Program remaja dan dewasa ini mensyaratkan peserta untuk mempelajarinya selama 4 hari seminggu dalam waktu 6 minggu! Program ini cocok untuk pelajar, mahasiswa dan umum. Metode yang digunakan antaralain: Pertama : tidak mencatat. Ada dua alasan : 1. Bahasa inggris bukanlah pengetahuan, tapi sebuah skill. Untuk mempelajari skill kita tidak bisa menguasainya sama dengan pelajaran ilmu seperti sejarah, biologi dsb. 2.Mencatat membuat siswa tidak berusaha keras memahami pelajaran & cenderung tidak memaksimalkan kemampuan otaknya yang luar biasa. Kedua : tidak menghafal dengan cara konvensional. Hafalan akan terbentuk setelah terjadi pemahaman & pengulangan yang ikhlas, bukan pemaksaan yang mudah lupa

Target Program dan Mengulang Gratis Jika Gagal
Selama 6 Hari, peserta ditargetkan menguasai min 1000 kata dengan penguasaan 16 tenses & grammar aplikatif & penting untuk diterapkan dalam Speaking, Writing, Reading, dan Listening dengan cara yang mudah, menyenangkan namun tidak melelahkan. Jika peserta gagal dalam penguasaan bahasa inggris maka ada fasilitas mengulang gratis yang bisa dipakai untuk angkatan berikutnya


Ayo Taklukkan Bahasa Inggris dalam waktu 6 Minggu Bisa! pendaftaran dari tanggal 1-20 oktober 2013,


info hub;
0896 93 70 60 16 (Ridho)
0561-9116116
http://sbsptk.blogspot.com/
www.6HariBisa.com

Minggu, 28 Juli 2013

PERILAKU BERMASALAH

by. Psi UIN MALIKI '05
Menurut Rogers, pembentukan self berhubungan dengan pengalamannya. Hubungan self dengan pngalaman seseorang pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu : pertama kongruensi, pengalaman yang sesuai dengan self, kedua tidak kongruensi, pengalaman yang tidak sesuai dengan self dan yang terakhir adalah self yang tidak memiliki hubungan dengan pengalaman. Self yang sesuai dengan pengalaman biasanya oleh individu dikembangkan, diakui dan dinyatakan atau disimbolisasikan. Self yang tidak sesuai dengan pengalaman akan didistorsi dan ditolak. Sedangkan self yang tidak memiliki hubungan dengan pengalaman akan diabaikan.
            Menurut Rogers, self terbentuk melalui dua proses yakni :
  • Proses asimilasi
Proses asimilasi adalah proses pembentukan self yang terjadi karena akibat pengalaman langsung individu. Dengan pengalaman tersebut individu menyusun konsep dirinya tentang siapa dirinya. Sepanjang hidupnya  setiap individu memiliki pengalaman tertentu dan pengalaman-pengalaman itulah sedikit demi sedikit terdeferensiansi sebagai self-nya.
  • Proses introyeksi
Proses introyeksi merupakan proses pembentukan struktur self  yang terjadi karena adanya interaksi individu dengan orang lain atau lingkungan sekitar. Biasanya introyeksi diperoleh melalui interaksi dengan orang-orang terdekat. Berdasarkan penilaian orang lain tentang dirinya, dan individu itu menyetujui apa yang dinilai itu maka struktur self itu membentuk.
            Pengalaman seseorang baik pengalaman sendiri maupun pengalaman hasil interaksi dengan orang lain atau lingkungan sekitarnya tidak selalu membentuk struktur self individu. Pengalaman-pengalaman yang dapat terdeferensiasi sebagai struktur self adalah pengalaman-pengalaman yang sesuai dengan struktur self, sedangkan pengalaman yang tidak sesuai akan ditolak atau dikaburkan. Pengalaman yang didistorsi adalah pengalaman yang disadari tetapi hanya dalam bentuk yang dibuat konsisten atau sesuai dengan konsep diri yang diimajinasi. Sedangkan pengalaman yang ditolak merupakan pengalaman yang tdak diakui sebagai bagian dari dirinnya dan /atau tidak diakui sebagai hal yang telah dilakukan.
            Pribadi dengan penyesuaian baik sangat erat hubungannya dengan pengalaman individu, yaitu segenap pengalamannya diasimilasikan dan disadari ke dalam hubungan yang selaras dengan konsepsi self. Sebaliknya, penyesuaian psikologis yang salah terjadi apabila konsepsi self menolak menjadi sadar pengalaman, yang selanjutnya tidak dilambangkan dan tidak diorganisasikan ke dalam struktur self secara utuh.
            Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dan ditolak untuk diintegrasikan dengan atau menjadi bagian dari struktur self akan menimbulkan ketegangan psikologis. Setiap pengalaman yang tidak selaras dengan organisme atau struktur self akan diamati sebagai ancaman, dan makin meningkat pengamatan itu akan makin tegas struktur self itu untuk mempertahankan diri.
            Dalam kondisi tertentu, pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dan tidak dianggap sebagai acaman terhadap struktur self, pengalaman-pengalaman itu dapat diamati dan diuji, yang akhirnya pengalaman yang tidak selaras dengan struktur self akan diasimilasikan ke dalam struktur self  untuk merevisi struktur self yang sebelumnya sudah ada. Apabila orang mengalami dan menerima segala pengalamannya kedalam sistemnya yang integral dan selaras, maka dia akan lebih memahami orang lain dan menerima orang lain sebagai individu.
            Karakteristik perilaku bermasalah disini adalah pengasingan yakni orang yang tidak memperoleh penghargaan secara positif dari orang lain, ketidakselarasan antara pengalaman dan self (tidak kongruensi), mengalami kecemasan yang ditujukkan oleh ketidak konsistenan mengenai konsep dirinya, defensive, dan berperilaku yang salah penyesuaiannya.
PRINSIP-PRINSIP KONSELING
  1. konseling berpusat pada person difokuskan pada tanggung jawab dan kesanggupan klien untuk menemukan cara-cara menghadapi kenyataan secara lebih sempurna.
  2. menekankan pada dunia fenomenal klien, dengan jalan  memberi empati dan perhatian terutama pada persepsi klien dan persepsinya terhadap dunia.
  3. konseling ini dapat diteraapkan pada individu  yang dalam kategori normal maupun yang mengalami derajad penyimpangan psikologis yang lebih berat.
  4. konseling merupakan salah satu contoh hubungan pribadi yang konstruktuf.
  5. konselor perlu menunjukkan sikap-sikap tertentu untuk menciptakan hubungan terapeutik yang efektif kepada klien.